Tentang Kolesterol

Kalo denger kata “kolesterol”, pasti kamu langsung kepikiran penyakit: obesitas, jantung, stroke…  ya kan? 🙂

Kalo saya, karena saya orang kimia, khususnya biokimia, yang kepikiran kalo denger “kolesterol” adalah: senyawa lipid yang punya struktur cincin alifatik yang masuk kedalam jenis sterol, metabolisme lipid, fatty acid pathways… RUMIT !

Tapi saya gak akan nulis yang rumit rumit disini kok, tenang aja heheh.

Saya mau nulis tentang kolesterol secara umum aja, tentang kenapa kolesterol begitu ditakuti karena disinyalir penyebab munculnya penyakit menyeramkan macem jantung dan stroke.

Pertama tama mari kita berkenalan dengan kolesterol. Dibawah ini adalah gambar struktur kimia dari kolesterol. Abaikan aja gambarnya kalo bingung. Saya cuma mau nunjukin kalo kolesterol itu termasuk jenis sterol, suatu steroid tak jenuh dengan kerangka kolestana yang mengandung gugus hidroksil-3b dan rantai sisi alifatik dengan minimal 8 atom karbon yang terikat.

File:Cholesterol.svg

Gambar 1. Kolesterol

Kolesterol disintesis didalam tubuh melalui serangkaian mekanisme yang rumit, yang merupakan hasil dari metabolisme asam lemak (perlu ambil kelas metabolisme kalo mau memahami prosesnya.. hehehe), prosesnya sebagian besar terjadi di hati, dan sebagian kecil di intestinum, kelenjar adrenal, dan organ-organ reproduksi. Gampangnya begini, kalo kita makan, karbohidrat, protein, lemak… semuanya kalo udah masuk ke tubuh akan mengalami proses yang namanya metabolisme. Semuanya diproses, dipecah pecah, kemudian disimpan sebagai cadangan energi. Tentu saja yang pertama kali digunakan sebagai sumber energi adalah gula (yang bersumber dari karbohidrat). Kalo cadangan gula ini habis, maka selanjutnya yang “dikorbankan” adalah asam lemak (yang bersumber dari lemak). Nah, proses “pemanfaatan” asam lemak ini menghasilkan suatu produk namanya kolesterol. Ohya, energi yang dimaksud, dalam biokimia, namanya adalah ATP (Adenosin Trifosfat), just google it please to know more.

Kolesterol di dalam tubuh berfungsi sebagai senyawa pembentuk membran sel (ingat pelajaran biologi waktu SMA kan? bagian terluar dari sel sel tubuh kita adalah membran sel yang tersusun atas fosfolipid, lipoprotein, dan glikoprotein), sebagai prekursor biochemical pathways misalnya sintesis vitamin D dan hormon steroid, sebagai pelarut vitamin A, D, E, K, dan lain lain. Jadi, kolesterol itu sangat sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Tubuh kita memproduksi sebanyak 1/8 hingga 1/6 sendok teh kolesterol murni per hari.  Asupan kolesterol dari luar tubuh (makanan) dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh kita. Sementara itu, kadar kolesterol normal manusia dewasa adalah 160-200 mg. Kalo lebih dari itu, bisa menimbulkan penyakit. Coba aja dihitung, 1/8 atau 1/6 itu kira kira berapa mg?

Gimana sih prosesnya, kelebihan kolesterol bisa menyebabkan penyakit?

Di dalam tubuh kita ada yang namanya LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein) atau yang biasa disebut sebagai lemak jahat dan lemak baik. Keduanya adalah lipoprotein, yaitu suatu protein pengangkut lemak (lipo = lemak), mengandung apolipoprotein yang berfungsi sebagai ligan (bagian yang dapat melekat) pada jaringan yang membutuhkan kolesterol. Bedanya adalah, aplipoprotein pada LDL adalah apolipoprotein B, sedangkan pada HDL adalah apolipoprotein A1 dan A2. Kalo digambarkan kira kira bentuk mereka seperti ini:

Gambar 2. Lipoprotein Particle Composition
(adapted from WebMD 2006.)

Apa hubungannya antara LDL, HDL, dan kolesterol?

LDL atau lemak jahat, berfungsi untuk mengangkut kolesterol dari hati ke seluruh jaringan tubuh yang membutuhkan (terutama jaringan otak) melalui pembuluh darah. Kolesterol yang tidak digunakan diangkut kembali ke hati oleh HDL yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang “jahat” karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang “baik” karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein A). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Jika kolesterol yang diangkut oleh LDL ini jumlahnya melebihi batas normal, maka HDL akan kesulitan mengangkut kolesterol yang menempel pada dinding pembuluh darah, apalagi jika kadar LDL tubuh kita lebih tinggi daripada kadar HDL nya. Penempelan kolesterol pada dinding pembuluh ini bisa menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah sehingga darah sulit untuk dialirkan. Penyumbatan inilah yang menyebabkan timbulnya penyakit kardiovaskular (jantung dan stroke).

Lalu apa hubungannya dengan obesitas?

Jika tubuh kita menyimpan energi melebihi yang kita butuhkan, maka kelebihan energi yang banyak itu akan disimpan di sel lemak. Penumpukan energi ini menyebabkan tubuh kita menjadi overweight, dan inilah yang disebut sebagai obesitas. Obesitas dapat memicu meningkatkan kadar LDL dalam darah. Itulah sebabnya penderita obesitas lebih rawan terkena penyakit kardiovaskular.

Jadi kalo mau sehat, perhatikan daily food intake kita. Mungkin bisa disiasati dengan cara menghitung kebutuhan kalori per hari (2000 kcal/day). Kalo dari 1 gram karbohidrat dihasilkan 4 kcal energi, 1 gram protein = 4 kcal energi, dan 1 gram lemak = 9 kcal energi, maka berapa gram karbohidrat, protein, lemak, yang harus kita konsumsi per harinya? ini agak lebay sih, karena dalam satu jenis makanan bisa mengandung berbagai nutrisi sekaligus (karbohidrat, protein, lemak). Susah ngitungnya. Tapi keren juga kalo kita bisa menyesuaikan. 🙂

Lemak yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan. Lemak-lemak trans dan lemak jenuh bisa memicu peningkatan level LDL darah.. contoh lemak jenuh misalnya daging, sementara contoh lemak trans misalnya margarin/mentega. Lemak-lemak yang bisa memicu peningkatan HDL misalnya minyak sayur, kacang-kacangan, rumput laut, minyak zaitun, minyak ikan, alpukat… Beberapa makanan yang kayak akan kandungan flavonoid seperti dark chocolate, teh, dan beberapa jenis buah, juga bisa meningkatkan level HDL darah.

Sekian sedikit sharing tentang kolesterol, semoga bermanfaat.

🙂

———————————-

Referensi:

http://www.bhlinc.com/clinicians/clinical-references/reference-manual/chapter6

http://www.oprah.com/health/How-to-Lower-Bad-Cholesterol-LDL-Without-Reducing-HDL

http://en.wikipedia.org/wiki/Cholesterol