My Team, My Family


Ditengah hujan dan mengerjakan laporan..

Tiba-tiba jari ini kepingin banget nulis sesuatu disini, jenuh banget rasanya seharian (dan berhari-hari) berkutat dengan laporan, laporan, dan laporan…

Oyah, saya lupa… mohon izin buat nulis pake bahasa ya, karena nulis di cuap-cuap rasanya lebih ‘gue banget’ kalo pake bahasa. hehehe.

By the way, ini sudah masuk bulan ketiga saya berada di tim PK (Persiapan Keberangkatan) LPDP. Fyi, PK sudah berganti ganti nama dari mulai Program Kepemimpinan, Program Pengayaan, sampai Persiapan Keberangkatan… entah nanti namanya berubah jadi apa. Program Kawinan mungkin? berhubung semakin banyaknya terjadi kawin silang antar angkatan PK, antar panitia dan peserta, dan antar sesama peserta dalam satu angkatan gara-gara saking terlalu kuatnya bonding angkatan. Hahhaha. LOL

Saya cuma mau bilang, saya senang berada di tim ini… saya sangaaat suka pola kerjasama tim yang sangat kompak ini… suka dengan karakter masing-masing individu dalam tim (terkecuali karakter PIC kami), dan dengan segala dinamika yang terjadi disini. Suka suka sukaaaa sekaliiii. Walaupun kami kerja gak kenal waktu dan tempat (yang bahkan lagi diatas kasur, lagi tidur pun mimpinya tentang PK), walaupun mungkin kerjaan ini membuat kami sedikit hilang kewarasan, ya, itu yang mungkin seringkali dilontarkan peserta PK setelah PK selesai, “panitia gila! panitia edan! sepuluh jempol buat panitia!”. Tapi disitulah rasa puas terletak, disaat peserta berkomentar, “pengen PK lagiiii”. Padahal selama PK mereka ngeluh, mereka protes, mereka manja, kenapa PK begini banget kegiatannya??? ngantuk, capek, mau udahaan. Giliran PK nya selesai, dia minta lagi? NO! Emangnya panitia gak capek apa ngurusin kalian yang susah diurus, ngatur-ngatur kalian yang susah diatur?? hahahaa.

Yang gak kalah menyenangkan adalah, tiap PK selesai, saya merasa tiba-tiba mendadak jadi artis karena diminta foto bareng sana sini sama peserta dan tuker tukeran kontak. hehehe. Buat saya, itu adalah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan… Sebelum mereka jadi orang-orang hebat nantinya, seenggaknya saya udah simpen kontak mereka dan saya udah pernah foto bareng mereka. hehehe. Karena bagaimanapun, saya yakin suatu saat di tahun 2045 nanti, para awardee yang susah diatur dan bandel bandel itu, mereka bakal jadi ujung tombak kemajuan bangsa ini. 🙂

Setiap selesai PK saya rasanya sedih, karena bagaimanapun, seminggu bersama para awardee itu selalu meninggalkan kesan. Tapi juga dalam hati bersorak senang karena akhirnyaaa selesai jugaaa… 7 hari yang melelahkan sudah berakhir! Tapi kesenangan itu hanyalah fatamorgana belaka, karena seminggu kemudian kami sudah harus siap kembali menyambut para awardee angkatan berikutnya, PK lagi, lagi, dan lagiiii…. Huwaaa…. Begitulah kehidupan tim PK, tiada hari tanpa mikirin PK.

Yang bikin tambah sedih, saat PK, selalu saja ada peserta dari kelompoknya Mas Hasan, atau Viktor, atau Permadi, atau siapapun, bertanya. Pertanyaannya begini, “Mas, mbak cantik yang agak galak itu, yang pendamping kelompok XXXX itu namanya siapa?”

Oh my Heart! What the…

Dan pertanyaan itu gak sekali dua kali. Baiklah,, mungkin memang ada cap bertuliskan “GALAK” di jidat saya.

Tapi… saya galak banget gitu ya sampe mesti disebut begitu? Coba tanya ke peserta kelompok yang saya dampingi, saya galak gak sama mereka? pasti jawabannya nggak. *yaiyalah kelompok sendiri, hahaha*. Kalo pesertanya bandel, biar kata dia calon doktor, biar kata dia jauh lebih tua, kalo dia bandel ya saya akan perlakukan dia dengan sangat tegas, bodo amat dibilang galak.

Anyway, saya bersyukur bisa bertemu orang-orang dalam tim PK ini. Saya bersyukur bisa bertemu dan mengenal Jiwo Damar Anarkie, Muhammad Makhrus, Ahmad Dzaky Hanif, Ni Luh Putu Mustika Praptiwi, Viktor Yudha Kuncoro, Permadi Heru Prayogo, Ima Apriliani, Hasan Asyari, Norma Rizkiananingrum, Pradina Paramitha, Bagus Dwi Utama, Dian Syahputra Pasaribu, Affan Wiguna, Dian Setyawati, dan Abdush Shabur Rasyid Ridho. Tim yang hanya berjumlah sekian orang, membuat kegiatan yang sangat krusial dan berdampak jangka panjang. Kalo sama mereka, saya seperti lagi bersama orang-orang terdekat saya, keluar semua sifat aslinya. Mau ngapa-ngapain gak pake malu. hehehe. Pada akhirnya saya harus bersiap-siap say goodbye sama mereka, hiks hiks hiks.

Karena mungkin bulan ketiga ini akan jadi bulan terakhir saya berada di tim PK… karena tujuan saya, ingin menjadi bagian dari keluarga LPDP, bukan hanya menjadi keluarga PK. Saya ingin tahun depan saya jadi awardee… hehe.

2 pemikiran pada “My Team, My Family

  1. Aaaa aku baru baca blog yang tersembunyi ini setelah iseng-iseng googling nama sendiri, hahaha. Unyu sekalih, apalahi baca sembari dengerin Anata-nya Laruku. Uuuuu la la. “Cantik tapi galak” itu diem-diem muji diri sendri ya, haha. Seru ya momen-momen itu. Semoga bernilai ibadah. Aamiin. Salam titik dua tiga. :3

    • Hahaha. Seneng ya namanya ada di google gara2 aku tulis? 😛
      Hihi ngga laah, aku hanya menceritakan apa yg terjadi, tanpa beemaksud apa2,
      Tulisan ini aku buat karna memang momen2 itu sangat berkesan :”
      Aamiiin..
      Makasih udah mampir kemari 🙂

Tinggalkan komentar